Thursday, August 18, 2016

Ketika kau percaya kepada TUHAN tapi tidak terlalu mengenal DIA

Galatia 4:8 Dahulu, ketika kamu tidak mengenal Allah, kamu memperhambakan diri kepada allah-allah yang pada hakekatnya bukan Allah.
Galatia 4:9 Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya?

Paulus (penulis kitab Galatia) pada dasarnya mengatakan,"Kau mengenal Tuhan, tapi tidak cukup baik (dalam mengenal-Nya) untuk menghentikan kebiasaan-kebiasaan burukmu dan menghentikan sikap yang melukaimu dan melukai kedekatanmu dengan Tuhan." Di abada kedua puluh satu, kita bisa berlaku bijak dan bertanya kepada diri sendiri, "Apakah kita juga demikian?"

Mungkin kita "kurang lebih" mengenal Tuhan. Mungkin di masa lalu kita pernah berdoa dan meminta Yesus mengubah hidup kita. Mungkin kita memiliki pengertian dasar tentang Tuhan. Mungkin, dulu, kita sungguh-sungguh merasa dekat dengan-Nya. Tapi kita tidak mengenalnya dengan baik sekarang.

Ini saatnya untuk jujur pada dirimu sendiri dan pada Tuhan : Apakah engkau mengenal-Nya? Kalau iya, seberapa dalam?

Kalau kau telah mengakui dengan jujur bahwa engkau tidak mengenalkan Tuhan, aku bisa mengerti. Sudah terlalu lama aku percaya Tuhan tapi tidak mengenal-Nya. Sekarang aku kenal. Dan pengenalan akan Dia memuaskanku. Mengenal-Nya membuat setiap saat menjadi bermakna.

Sudahkah Tuhan mengubahmu? Apakah kau berbeda oleh karena Dia? Kalau tidak, kemungkinan kau adalah Kristen Ateis. Tuhan mengasihimu dan dengan tulus ingin menyatakan diri-Nya kepadamu. Yang menyedihkan ialah dosa kita memisahkan kita dari Allah yang kudus. Dalam belas kasihnya dan anugrahnya, Tuhan mengutus Putra-Nya, Yesus untuk menjadi korban yang sempurna bagi penebusan dosa kita diatas kayu salib. Ia adalah "Domba Allah" yang mati menggantikan kita. Roma 10:13 berkata,"Sebab, barangsiapa berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan."  "Setiap orang" termasuk kau dan aku.

Kalau kau tidak mengenal-Nya, kau bisa. Kalau dulu kau dekat dengan-Nya, sekarang pun kau bisa dekat kembali dengan-Nya. Mengenal Tuhan tidak sulit, dan bukanlah sesuatu dengan setumpuk aturan. Ya, Tuhan menginginkan ketaatanmu, tapi Dia lebih menginginkan hatimu. Dia mengatakannya berulang-ulang bahwa jika kau mencari-Nya, kau akan menemukan-Nya. Kau bisa menemukan-Nya dengan membaca Alkitabmu; Ia sudah ada di sana sejak dahulu. Dan ketika kau mulai mencari-Nya, kau akan menemukan bahwa Ia sudah lebih dulu berbicara menghampirimu, anak-Nya yang terkasih. Kenalilah Dia dan izinkan hadirat-Nya berdampak dalam setiap aspek hidupmu, setiap hari.

The Christian Atheist, hlm 34, 38

CleantzonE