Wednesday, October 24, 2012

ALL ABOUT "GUNUNG BERAPI"

For my Chemistry's Assignment


Bab 1 Pendahuluan

1.1            Terjadinya Gunung Berapi
Gunung berapi atau gunung api secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.
 
Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling terkenal adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.

Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 6
-10 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali.

Gunung api terbentuk pada empat busur, yaitu busur tengah benua, terbentuk akibat pemekaran kerak benua; busur tepi benua, terbentuk akibat penunjaman kerak samudara ke kerak benua; busur tengah samudera, terjadi akibat pemekaran kerak samudera; dan busur dasar samudera yang terjadi akibat terobosan magma basa pada penipisan kerak samudera.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFcKoFwL76k5RRft4Y5GA4tJ0MLlMXjneneNR4oMW1uZbQ-V8MHQuJeNDyR7cLRE5MmnqPumKeuwCzegVidpRUDxBoDDyM0hPXvajbKC4QXH2TkEuUIc-FLtOaYZ1oPp1aYbxI6douDxg/s320/3.jpg
 
Pada gambar di atas memperlihatkan batas lempeng utama dengan dengan pembentukan busur gunungapi. Pergerakan antar lempeng ini menimbulkan empat busur gunungapi berbeda:
  1. Pemekaran kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh sehingga memberikan kesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian membentuk busur gunungapi tengah samudera.
  2. Tumbukan antar kerak, dimana kerak samudera menunjam di bawah kerak benua. Akibat gesekan antar kerak tersebut terjadi peleburan batuan dan lelehan batuan ini bergerak ke permukaan melalui rekahan kemudian membentuk busur gunungapi di tepi benua.
  3. Kerak benua menjauh satu sama lain secara horizontal, sehingga menimbulkan rekahan atau patahan. Patahan atau rekahan tersebut menjadi jalan ke permukaan lelehan batuan atau magma sehingga membentuk busur gunungapi tengah benua atau banjir lava sepanjang rekahan.
  4. Penipisan kerak samudera akibat pergerakan lempeng memberikan kesempatan bagi magma menerobos ke dasar samudera, terobosan magma ini merupakan banjir lava yang membentuk deretan gunungapi perisai. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFeJtC88RW0YyUFjPUyKphs9b72POkZh9uGnu3BpIK3gAxDJo2R703RACIYTItLsOtR09mF9FHaUpfFgUyHc1x6Eklb5N9a23Nq31WsHZ55xz8J5ZH6IAGNOBt7PqnPlkCTUlNwo2_zAk/s320/4.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrQ8FH5emeTo_KRdca7ogMYJYnfVgbdjzu9ghlpP2OkbUX5VUyqV0Nq9J56e5U378e6MUPHWm1XMdiakvRTaEyjRy2tCxCGlnPNWT1Evzdukn-Zey4rFE4FG28q99apg-pynlLLskXAcU/s320/5.jpg

Pada gambar di atas terlihat penampang diagram yang memperlihatkan bagaimana gunungapi terbentuk di permukaan melalui kerak benua dan kerak samudera serta mekanisme peleburan batuan yang menghasilkan busur gunungapi, busur gunungapi tengah samudera, busur gunungapi tengah benua dan busur gunungapi dasar samudera

Di Indonesia (Jawa dan Sumatera) pembentukan gunungapi terjadi akibat tumbukan kerak Samudera Hindia dengan kerak Benua Asia. Di Sumatera penunjaman lebih kuat dan dalam sehingga bagian akresi muncul ke permukaan membentuk pulau-pulau, seperti Nias

1.2 Fungsi Gunung Berapi bagi Bumi
Berikut merupakan penjelasan dampak positif atau menfaat dari gunung berapi :

1.                  Gunung api mengeluarkan abu vulkanis yang dapat menyuburkan tanah

2.                  Material gunung api berupa batu, kerikil, dan pasir dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan

3.                  Magma yang telah membeku di permukaan bumi menyimpan bermacam material logam atau bahan tambang, seperti emas dan perak

4.                  Kawasan gunung api bisa di manfaatkan untuk lahan hutan, perkebunan dan pariwisata

5       Letusan gunung berapi berkala memperbaiki kandungan mineral di tanah, memastikan kesuburan berkelanjutan.

6.                  Vulkanisme menyediakan energi panas bumi, dan berkaitan dengan pembentukan beberapa tipe endapan mineral.

7.                  Gunung berapi juga menyediakan beberapa pemandangan paling mengagumkan di planet ini.


Bab II

2.1 Beberapa Mineral yang Berasal dari Gunung Berapi dan Kegunaannya

Mineral adalah suatu zat ( fasa ) padat yang terdiri dari unsur atau persenyawaan kimia yang dibentuk secara alamiah oleh proses-proses anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika tertentu dan mempunyai penempatan atom-atom secara beraturan di dalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal.
Magma merupakan cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan sekitar 600-1.500 °C dan bersifat mobile. Pada saat mengalami pendinginan, atom-atom oksigen dan silikon akan saling mengikat pertama kali untuk membentuk tetrahedra oksigen-silikon. Mineral yang menyusun magma tidak terbentuk pada waktu yang bersamaan atau pada kondisi yang sama. Mineral tertentu akan mengkristal pada temperatur yang lebih tinggi dari mineral lainnya, sehingga kadang-kadang magma mengandung kristal-kristal padat yang dikelilingi oleh material yang masih cair.

Pada batuan beku asam, dengan konsentrasi silikat (SiO2) lebih besar dari 66%, tersusun oleh mineral-mineral silikat yang memiliki ciri-ciri warna terang, misalnya kuarsa, potash feldsfar, dan muskovit. Daerah gunung api adalah daerah yang merupakan daerah panas bumi. Panas bumi merupakan sistem hydrothermal. Mineral dapat terbentuk oleh panas bumi.

Berikut ini bebrapa mineral yang dapat ditemukan disekitar gunung api :

1. EMAS

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwhP9An7KcSeUwY_rE-JHDHu9OgZlmPE_cbzazfsImymXcIJkCd0OOh6mEB-Qus4sGviT1LO2UgLdtHcPnfwsOVo_D3Nrng_0ZvLEnNXqrX50TAsX5WR_mTlkEOtumkCqnScwTxA7rwXE/s1600/Untitled-3.jpgEmas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Potensi endapan emas terdapat di hampir setiap daerah di Indonesia, seperti di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

2. PERAK

Kebanyakan perak di dunia berasal dari cebakan hydrothermal yang mengisi rongga-rongga. Perak merupakan logam yang terbentuk dan selalu bersama-sama dengan logam emas, yang mempunyai warna putih. Kegunaannya adalah untuk perhiasan, cindera mata, logam campuran, dll. Potensinya selalu berasosiasi dengan logam lainnya seperti emas dan tembaga

3. BELERANG

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoNhiYP2boR9YfBlyicyTs6teELwfCQw1T7dmrLS0invPhnjzXHErZAJ5OR_bt-oe8BJI6Mn_Y1kFaUE5_-NzR_ytYRDfCixeURlab6Y5Y8MTs1z0xT85QUDMWs2-cckPOkYBc3HnZPOY/s1600/Untitled-5.jpgBelerang atau sulfur adalah mineral yang dihasilkan oleh proses vulkanisme, sifat-sifat fisik belerang adalah : Kristal belerang berwarna kuning, kuning kegelapan, dan kehitam-hitaman, karena pengaruh unsur pengotornya. Kegunaan : Belerang banyak digunakan di industri pupuk, cat, pengolahan minyak bumi, industri karet, accu, industri kimia, bahan peledak, industri logam dan besi baja. Untuk tipe sublimasi, karena proses terjadinya didasarkan kepada aktivitas gunung berapi, maka selama gunung berapi aktif, belerang tipe ini dapat diproduksi. Dengan demikian sumber daya belerang sublimasi dapat dianggap tidak terbatas

4. FELDSPAR
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9cIxgXosF7m0hvE0B2Wqb-aqQbN-6cN6D4ltYiBnB484UqsnaZw77nwnSA2N3hzY4v2LVFRwlLnXWKs4KzhmGVj6GQqGY5egoY2rn0aavWrE0HA50umvFJ7nWHhcPEwlpi5F8kWlm-QI/s1600/Untitled-6.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgDIwZKLqil5jCGWGaMSaTK-TFL-3X4ms0gEvHupXe7pR4XRGq1nB1LALSH6pomhBYinYpd4q9wOTL-UoR468sjW5KEhePdUmNssUJwqoRtjdnJhUcnkoDQXqrQKGmt4bJa2zjTyyQ3os/s1600/Untitled-7.jpgSebagai mineral silikat pembentuk batuan, felspar mempunyai kerangka struktur tektosilikat yang menunjukkan 4 atom oksigen dalam struktur tetraheral SiO2 yang dipakai juga oleh struktur tetraheral lainnya. Felspar dari alam setelah diolah dapat dimanfaatkan untuk batu gurinda dan felspar olahan untuk keperluan industri tertentu. Industri keramik halus dan kaca/gelas merupakan dua industri yang paling banyak mengkonsumsi felspar olahan, terutama yang memiliki kandungan K2O tinggi dan CaO rendah.

5.TEMBAGA
Umumnya bijih tembaga di Indonesia terbentuk secara magmatik. Salah satu tipe deposit mineral tembaga yaitu deposit masif pada batuan volkanik.Tembaga (Cu) secara fisik berwarna kuning dan apabila dilihat dengan menggunakan mikroskop bijih akan berwarna pink kecoklatan sampai keabuan. Pembentukan endapan magmatik dapat berupa proses hidrotermal atau metasomatisme. Logam tembaga digunakan secara luas dalam industri peralatan listrik.


6. KUARSA
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpLdZq3m42N07k1MuZzwx90OmPNBXFG0pKw43GU8mzMZfS-Q1KQzLxvwFZyioWD4zEJgf1Xv0p78EA2gdJU9IjAWFtjy5azgrhZd1eauY2eDmJ4XIv9s3_rCgQhpFBCqFbWfMNDj1_74M/s320/USDA_Mineral_Quartz_Crystal_93c3951.jpg
Kumpulan kristal silika dari sistim urat kuarsa yang berasosiasi dengan mineral-mineral klorit, lempung dan bahan organik yang berukuran sangat halus. Kristal kuarsa umumnya kalsedonik granular berukuran halus-sedang, bersusun mosaik, berwarna keruh (milky).

2.2 Jenis Batuan yang Berasal dari Gunung Berapi dan Kegunaannya
1.         Batuan Beku Menurut ilmu petrologi semua bahan beku terbentuk dari magma karena membekunya lelehan silikat yang cair dan pijar. Magma yang cair dan pijar itu berada di dalam bumi dan oleh kekuatan gas yang larut di dalamnya naik ke atas mencari tempat-tempat yang lemah dalam kerak bumi seperti daerah patahan/rekahan.
Manfaat: - Batuan yang mempunyai kerapatan tinggi baik untuk keperluan pekerjaan di laut.
-  Batuan yang tidak terpengaruh oleh asam, baik untuk digunakan di daerah industri.
-  Batuan yang berat, dan keras  sesuai untuk digunakan sebagai fondasi bangunan.
-  Batuan yang berwarna indah dapat digunakan untuk pelapis dinding atau lantai.
-  Batuan yang mempunyai berat jenis ± 2,6, dapat digunakan sebagai bahan pekerjaan berat.
2.         Batu Apung adalah hasil gunung api yang kaya akan silika dan mempunyai struktur porous, yang terjadi karena keluarnya uap dan gas-gas yang larut di dalamnya pada waktu terbentuk, berbentuk blok padat, fragmen hingga pasir atau bercampur halus dan kasar. Bongkah-bongkah di waktu kering dapat terapung diatas air. Batu Apung umumnya digunakan sebagai bahan penggosok, bahan bangunan konstruksi ringan dan tahan api.
3.         Kwarsa (SiO2).
Fungsi Pasir Silika atau biasa disebut pasir kuarsa atau pasir kwarsa (SiO2) adalah untuk menghilangkan kandungan lumpur atau tanah dan sedimen pada air
.Dalam kegiatan industri, penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas, baik langsung sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan.
4.         Batuan Gunung Api Formasi Camba.
Batuan ini terdiri dari breksi, lava dan konglomerat. Breksi dan konglomerat terdiri dari pragment andesit dan basal, matriks dan semen tufa halus hingga pasiran.

5.                  Batuan Gunung api.
Breksi gunung api umumnya berkomponen kasar berupa basal dan sedikit andesit dengan ukuran fragment 15 - 60 cm, tersemen oleh tufa berbutir kasar hingga lapilli dan banyak mengandung firoksin.
6.                  Batuan Gunung Api Terpropilitkan.
Batuan ini terdiri dari breksi dan lava, menyebar pada bagian Selatan, yaitu Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros. Lava umumnya bersifat andesitik, sebagian trakit dan basal.

Bab III

3.1 Zat-Zat Kimia Berbahaya yang Berasal dari Letusan Gunung Berapi dan Akibat yang di Timbulkannya
Zat-zat kimia yang merupakan bahan piroklastik dapat menyebabkan efek berbahaya jauh setelah letusan berakhir. Hujan air lelehan dari salju di puncak gunung berapi dapat bercampur dengan abu vulkanis dan menciptakan aliran lumpur mematikan, yang disebut lahar.
Aliran lava, aktivitas piroklastik, emisi gas, dan gempa vulkanis adalah bahaya primer, ia langsung berasosiasi dengan gerakan magma dan produk eruptif gunung berapi. Efek lain bersifat sekunder dan tersier, ia terjadi sebagai hasil sekunder dari letusan, dan  dapat berpengaruh jangka panjang.
1. Lafa pijar yang bercampur air pada kawah gunning api membentuk lahar panas yang dapat meluncur menuruni lereng menghancurkan apaapun tak terkecuali daerah pemukiman.
2. Lava dingin berupa aliran batu, kerikil, dan pasir bertumpuk – tumpuk dipuncak gunung, pada saat tertentu akan meluncur menuruni daerah yang dilalui dan menghancurkan apapun yang ada
3. Apabila gunung berapi dibawah permukaan laut meletus, biasannya diikuti gelombang tsunami
4. Abu vulkanis yang membumbung tinggi keudara atau yang sering disebut wedos gembel dapat mengganggu jalur penerbangan.

Selain itu terdapat zat yang bernama Aerosol sulfat. Aerosol sulfat menyebabkan reaksi kimia yang kompleks, mereka yang mengubah zat kimia klorin dan nitrogen di stratosfer. Efek ini, bersamaan dengan tingkat peningkatan klorin stratosfir dari polusi klorofluorokarbon, menghasilkan klorin monoksida (ClO), yang menghancurkan ozon (O3). Bahaya  aerosol lebih lanjut adalah mengubah keseimbangan radiasi bumi. Kebanyakan hidrogen klorida (HCl) dan hidrogen fluorida (HF) dilarutkan dalam tetesan air di awan letusan dan jatuh ke tanah sebagai hujan asam. 

3.2 Manfaat Gunung Berapi Ditinjau dari Ilmu Kimia
            Berikut ini adalah beberapa manfaat gunung berapi ditinjau dari ilmu kimia.
-          Magma yang telah membeku di permukaan bumi menyimpan bermacam material logam atau bahan tambang, seperti emas dan perak
-          Gunung api mengeluarkan abu vulkanis yang dapat menyuburkan tanah
-          Belerang hasil erupsi gunung berapi mempunyai manfaat sebagai penyubur tanah
-          Kwarsa yang sangat dibutuhkan dalam industri kaca/gelas


Bab IV
Kesimpulan
Gunung berapi
Aktivitas vulkanis dari gunung berapi dapat mengubah topografi bumi, menghancurkan ekosistem, menyuburkan tanah, dan lain-lain. Bahan piroklastik hasil erupsi dapat menyebabkan efek berbahaya jauh setelah letusan berakhir. Hujan air lelehan dari salju di puncak gunung berapi dapat bercampur dengan abu vulkanis dan menciptakan aliran lumpur mematikan, yang disebut lahar. Tidak semua dampak vulkanisme bersifat negatif, dan bukan kebetulan kalau banyak orang hidup di sekitar gunung berapi yang aktif. Letusan gunung berapi berkala memperbaiki kandungan mineral di tanah, memastikan kesuburan berkelanjutan. Vulkanisme menyediakan energi panas bumi, dan berkaitan dengan pembentukan beberapa tipe endapan mineral. Gunung berapi juga menyediakan beberapa pemandangan paling mengagumkan di planet ini.

CleantzonE