Laporan PRD
STEI Innovation Day
Clinton - 16514281
Wirenda - 16514089
Dendy - 16514161
Christopher - 16514389
Ricky - 16514077
Pada pertemuan PRD yang lalu, kami mengunjungi STEI
Innovation Day di Aula Barat. Kami melihat banyak stand-stand menarik hasil karya
anak bangsa seputar inovasi-inovasi di bidang elektronik dan informatika. Namun
ada satu stand yang menarik perhatian kami yaitu stand ‘Advanced Robotics
Research Laboratory’.
Pada stand tersebut ada robot NAO, NAO adalah robot humanoid berukuran sedang yang otonom dan dapat diprogram, yang dikembangkan oleh Aldebaran Robotics, sebuahperusahaan startup dari Perancis yang berkantor pusat di Paris. Proyek Nao diluncurkan pada tahun 2004. Pada tanggal 15 Agustus 2007, Nao menggantikan robot anjing milik Sony yaitu Aibo sebagai robot yang digunakan dalam kompetisi Liga Platform Standar (LPS)pada Piala dunia sepak bola robot (Robocup), suatu kompetisi robotika internasional.
Nao edisi Robocup mempunyai 21 Derajat kebebasan
(DOF), sementara edisi akademis memiliki 25 DOF, karena dibangun dengan dua
tangan yang memiliki kemampuan mencengkeram. Namun, angka 25 untuk DOF secara
teknis menyesatkan, karena setiap kaki memiliki poros gerakan
"HipYawPitch" yang berjumlah 1 DOF untuk panggul.
Semua versi Nao memiliki fitur satuan pengukuran
inersia an empat sensor ultrasonik yang menjaga stabilitas Nao. Nao juga
memiliki fitur sistem multimedia yang powerful, termasuk empat mikrophone, dua
speaker dan dua kamera CMOS, empat sintesis text-to-speech, lokalisasi suara
dan pengenalan wajah dan bentuk, dan variasi kemampuan lainnya.
Dari sudut pandang engineer kita melihat para
engineer membuat robot NAO dengan melakukan proses engineering. Yaitu :
1.
Need :
Membuat robot humanoid
yang dapat bergerak seperti manusia dan melakukan pekerjaan-pekerjaan sederhana
(duduk, menari, silat)
2.
Know :
Ilmu mekatronik yang
meliputi mesin, material, elektro, dan informatika. Kemampuan gerak manusia.
Struktur tubuh manusia. Kemampuan robot.
3.
How :
Membuat struktur
humanoid yang terimplementasi chip computer untuk dimasukan algoritma gerakan
manusia yang diinginkan.
4.
Solve :
Algoritma dibuat di
laptop dengan bahasa pemrograman tertentu dan di kirim ke robot melalui sinyal
wi-fi untuk skemudia di eksekusi robot untuk melakukan gerakan yang diinginkan.
Menurut kami, robot NAO ini sangat inovatif dan bisa
menjadi kunci untuk robot humanoid di masa depan. Seperti yang kita ketahui
membuat robot humanoid jauh lebih sulit daripada robot dengan roda yang jauh
lebih seimbang. Humanoid sangat sulit untuk seimbang apalagi melakukan
gerakan-gerakan rumit. Kami harap di masa depan nanti, kami para lulusan ITB
bisa membuat karya inovatif juga yang menjadi terobosan dalam engineering.
Foto-foto :